WONOSOBO - Sebagai bagian dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Manajemen Risiko memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan akuntabel serta berpengaruh pada peningkatan produktifitas kinerja.
Risiko sendiri merupakan suatu hal yang dapat mengganggu capaian suatu organisasi, oleh karenanya diperlukan usaha untuk mengetahui, menganalisis, serta mengendalikan risiko yang diberi istilah Manajemen Risiko.
Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah pun terus berupaya untuk mengendalikan risiko-risiko yang mungkin timbul yang dapat mempengaruhi stabilitas organisasi.
Berdasarkan hal tersebut, Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menyelenggarakan Kegiatan Penyusunan Evaluasi Kinerja dan Pendampingan Manajemen Resiko yang pada kesempatan terbaru digelar di Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Wonosobo, Rabu (20/09), bagi UPT Eks Karesidenan Kedu.
Hadir secara langsung untuk membuka kegiatan, Kepala Divisi Administrasi Kanwil Jateng, Hajrianor.
Turut hadir pula Kepala Bagian Program dan Humas Toni Sugiarto, Kepala Kanim Wonosobo Ari Widodo, Kepala Rutan Kelas IIB Wonosobo Narya, Kepala Rutan Kelas IIB Temanggung Syaikoni, dan Kepala Rutan Kelas IIB Kebumen Halasson Sinaga, serta pegawai perwakilan UPT Eks Karesidenan Kedu.
Baca juga:
Cilacap Raih Penghargaan KIP Award 2021
|
Dalam sambutannya, Hajrianor menyampaikan bahwa penyusunan Manajemen Resiko ini merupakan tugas mandatori yang lekat dengan pelaksanaan tugas sehari-hari.
"Menyusun Manajemen Resiko ini merupakan tugas mandatori diluar dari tusi kita sehari-hari, dan sangat erat kaitannya dengan pihak eksternal, tapi walaupun demikian, Manajemen Resiko sangat penting dalam menunjang kinerja kita, " ungkapnya.
"Melalui Manajemen Resiko, kita dapat memetakan Resiko-Resiko yang mungkin terjadi ditempat kita dan membuatnya menjadi potensi dalam mendukung kinerja kita untuk mencapai tujuan sesuai dengan perjanjian dan target kinerja, " lanjut mantan Kadivmin Kalimantan Timur itu.
Diakhir sambutannya, Hajrianor berpesan agar mengutamakan tertib administrasi dalam penyusunan Manajemen Resiko, sesuaikan dengan aturan yang berlaku serta ikuti tahapan-tahapan yang terlah ditentukan.
"Proses tidak akan mengkhianati hasil, ikuti aturan dan ketentuan yang berlaku dalam penyusunan Manajemen Resiko, jangan merasa bosan dan tetap terus belajar agar hasilnya bisa maksimal, " tutupnya.
Sebelumnya, Ari Widodo (Kakanim Wonosobo) menyampaikan sambutan selamat datang dan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat guna menambah kompetensi pegawai serta penyusunan peta Manajemen Resiko yang lebih berkualitas.